Profil Desa Singopadu

Ketahui informasi secara rinci Desa Singopadu mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Singopadu

Tentang Kami

Profil Desa Singopadu, Sidoharjo, Sragen. Mengungkap perpaduan unik antara sektor pertanian sebagai lumbung padi dan geliat industri mebel yang mengakar kuat di tengah masyarakat agraris di tepian aliran Sungai Bengawan Solo.

  • Ekonomi Ganda

    Kekuatan ekonomi desa bertumpu pada dua pilar yang sama kuat, yakni sektor pertanian sebagai bagian dari lumbung pangan Sragen dan industri mebel kayu yang telah berkembang secara turun-temurun.

  • Pengaruh Bengawan Solo

    Kehidupan dan lanskap desa sangat dipengaruhi oleh kehadiran Sungai Bengawan Solo, yang berfungsi vital sebagai sumber irigasi pertanian sekaligus menghadirkan tantangan hidrologis berupa potensi banjir.

  • Sentra Kerajinan Mebel

    Desa ini dikenal sebagai salah satu pusat pengrajin mebel berkualitas di Kecamatan Sidoharjo, dengan keahlian warga dalam mengolah kayu menjadi produk bernilai jual tinggi yang dipasarkan ke berbagai daerah.

XM Broker

Di sepanjang dataran rendah yang subur di Kabupaten Sragen, Desa Singopadu di Kecamatan Sidoharjo hadir sebagai sebuah entitas unik yang memadukan ketangguhan agraris dengan kreativitas industri. Terletak tidak jauh dari aliran legendaris Sungai Bengawan Solo, desa ini menunjukkan bagaimana dua sektor ekonomi yang berbeda, pertanian dan kerajinan mebel, dapat tumbuh berdampingan dan menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat. Profil Desa Singopadu Sidoharjo Sragen merupakan cerminan dari etos kerja, adaptasi lingkungan dan semangat wirausaha yang tertanam kuat dalam denyut nadi komunitasnya.

Geografi dan Demografi di Tepi Bengawan Solo

Secara administratif, Desa Singopadu ialah salah satu dari dua belas desa yang berada di bawah naungan Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis di dataran rendah menjadikannya wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan pertanian. Luas wilayah Desa Singopadu tercatat sekitar 4,01 kilometer persegi atau setara dengan 401 hektare. Dari total luas tersebut, sebagian besar merupakan lahan sawah irigasi yang produktif, sementara sisanya digunakan untuk pemukiman, pekarangan, dan fasilitas umum.Batas-batas wilayah Desa Singopadu secara geografis bersinggungan langsung dengan desa-desa tetangga yang membentuk satu ekosistem sosial-ekonomi. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Taraman. Di sisi selatan, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Jetak. Sementara itu, batas sebelah baratnya merupakan Desa Patihan, dan di sebelah timur berbatasan dengan Desa Duyungan. Keberadaan Sungai Bengawan Solo di dekatnya memberikan pengaruh besar terhadap kondisi hidrologis dan kesuburan tanah di wilayah ini.Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Singopadu dihuni oleh 6.135 jiwa. Dengan luas wilayah 4,01 km², maka tingkat kepadatan penduduknya mencapai angka 1.530 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan konsentrasi pemukiman yang cukup tinggi, di mana rumah-rumah penduduk berpadu dengan area persawahan dan bengkel-bengkel kerja mebel. Komposisi masyarakatnya didominasi oleh Suku Jawa, yang dalam kesehariannya menggunakan Bahasa Jawa sebagai alat komunikasi utama di samping Bahasa Indonesia.

Struktur Pemerintahan dan Visi Pembangunan

Tata kelola pemerintahan di Desa Singopadu diselenggarakan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa dan jajaran perangkatnya. Struktur ini mencakup Sekretaris Desa, Kepala Urusan (Kaur), Kepala Seksi (Kasi), serta beberapa Kepala Dusun yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah desa di tingkat kewilayahan terkecil. Lembaga ini bertanggung jawab penuh atas pelayanan publik, administrasi kependudukan, serta perencanaan dan implementasi program pembangunan desa yang partisipatif.Fokus pembangunan Desa Singopadu saat ini diarahkan untuk memperkuat dua sektor unggulannya secara simultan. Menurut Kepala Desa Singopadu, sinergi antara pertanian dan industri mebel menjadi kunci untuk mencapai kemandirian ekonomi. "Visi kami yaitu menjadikan Singopadu sebagai desa agro-industri yang tangguh. Kami terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian melalui modernisasi alsintan, sambil secara aktif membina para pengrajin mebel agar dapat meningkatkan kualitas produk dan memperluas jangkauan pasar mereka," jelasnya. Program-program seperti pelatihan desain produk, fasilitasi pameran, dan pembentukan kelompok usaha bersama menjadi beberapa inisiatif yang digulirkan.Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) sebagai lembaga legislatif di tingkat desa juga sangat vital. BPD bertugas menyerap aspirasi masyarakat, mengawasi kinerja pemerintah desa, dan bersama-sama merumuskan Peraturan Desa yang berpihak pada kepentingan warga. Kemitraan yang solid antara Pemerintah Desa dan BPD memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil telah melalui proses musyawarah dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang.

Dua Pilar Ekonomi: Pertanian dan Industri Mebel

Perekonomian Desa Singopadu berdiri kokoh di atas dua pilar utama: pertanian padi dan industri mebel kayu. Sebagai bagian dari wilayah Sragen yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi Jawa Tengah, sektor pertanian menjadi fondasi utama. Hamparan sawah yang mendapatkan pasokan air dari sistem irigasi teknis yang bersumber dari Bengawan Solo mampu menghasilkan panen padi yang melimpah. Para petani di Singopadu umumnya menanam padi varietas unggul yang memiliki produktivitas tinggi, berkontribusi signifikan terhadap ketahanan pangan regional.Namun yang membuat Desa Singopadu menonjol ialah geliat industri mebelnya. Di sela-sela aktivitas bertani, banyak warga desa yang juga merupakan pengrajin kayu ulung. Keahlian ini diwariskan secara turun-temurun, menjadikan Singopadu sebagai salah satu sentra produksi mebel yang diperhitungkan di Kecamatan Sidoharjo. Di berbagai sudut desa, dapat dengan mudah dijumpai bengkel kerja (workshop) skala rumahan hingga menengah yang memproduksi berbagai macam perabot, seperti kursi, meja, lemari, hingga kusen. Suara mesin pemotong kayu dan aroma pernis seolah menjadi bagian dari alunan kehidupan sehari-hari. Produk mebel dari Singopadu dikenal memiliki kualitas pengerjaan yang rapi dan kuat, yang dipasarkan tidak hanya untuk memenuhi permintaan lokal Sragen, tetapi juga dikirim ke berbagai kota besar di Jawa.Kombinasi kedua sektor ini menciptakan sebuah model ekonomi yang unik dan tangguh. Saat musim tanam atau panen tiba, fokus warga tertuju pada sawah. Namun, di sela-sela musim tersebut atau saat pekerjaan di sawah tidak padat, aktivitas produksi mebel berjalan dengan kecepatan penuh. Model ekonomi ganda ini memberikan fleksibilitas dan sumber pendapatan yang lebih stabil bagi masyarakat desa.

Kehidupan Sosial dan Budaya Masyarakat

Kehidupan sosial di Desa Singopadu sangat erat diwarnai oleh nilai-nilai kebersamaan khas masyarakat agraris Jawa. Tradisi gotong royong, saling membantu saat ada hajatan, serta kerja bakti membersihkan fasilitas umum masih terpelihara dengan baik. Kultur sebagai masyarakat pekerja keras tercermin dari aktivitas warganya yang terbagi antara ladang dan bengkel kerja. Semangat ini ditanamkan sejak dini kepada generasi muda, menciptakan sebuah komunitas yang produktif dan dinamis.Dalam bidang pendidikan, fasilitas dasar telah tersedia di dalam desa, meliputi beberapa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD). Keberadaan sekolah-sekolah ini memastikan bahwa anak-anak usia wajib belajar dapat mengakses pendidikan formal dengan mudah. Untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi, seperti SMP dan SMA, para pelajar melanjutkan studi ke pusat kecamatan atau ke pusat Kabupaten Sragen yang dapat dijangkau dengan mudah.Di sektor kesehatan, layanan dasar bagi masyarakat, terutama untuk ibu dan anak, difasilitasi melalui kegiatan Posyandu yang diselenggarakan secara rutin. Bidan Desa juga siaga untuk memberikan pertolongan pertama dan layanan kesehatan primer. Akses menuju Puskesmas Sidoharjo sebagai pusat layanan kesehatan yang lebih lengkap juga relatif dekat dan mudah dijangkau oleh warga.

Kondisi Infrastruktur dan Aksesibilitas

Infrastruktur di Desa Singopadu telah berkembang dengan cukup baik untuk menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warganya. Jalan utama desa yang terhubung dengan jalan raya kecamatan sudah dalam kondisi beraspal dan terawat, memfasilitasi kelancaran transportasi orang dan barang. Hal ini sangat krusial untuk distribusi hasil panen maupun pengangkutan produk mebel ke luar daerah. Pemerintah desa juga terus memberikan perhatian pada perbaikan dan pemeliharaan jalan-jalan lingkungan serta jalan usaha tani.Jaringan listrik dari PLN telah menjangkau seluruh area pemukiman, menjadi sumber energi vital bagi kegiatan rumah tangga dan operasional bengkel mebel. Begitu pula dengan layanan telekomunikasi, di mana sinyal telepon seluler dan akses internet sudah cukup stabil, membuka gerbang informasi dan komunikasi bagi warga. Infrastruktur penting lainnya yaitu jaringan irigasi. Pengelolaan pintu air dan saluran irigasi yang efisien menjadi kunci utama untuk menjamin keberhasilan panen di lahan pertanian.Sebagai penutup, Desa Singopadu merupakan contoh nyata dari sebuah desa yang mampu beradaptasi dan berinovasi dengan mengandalkan potensi lokalnya. Kemampuan untuk menyeimbangkan tradisi bertani dengan keterampilan industri mebel menciptakan resiliensi ekonomi yang kuat. Tantangan ke depan bagi Desa Singopadu antara lain ialah peningkatan daya saing produk mebel di pasar yang lebih luas, regenerasi tenaga kerja di kedua sektor, serta mitigasi risiko bencana banjir dari Sungai Bengawan Solo. Dengan terus memperkuat sinergi dan inovasi, Desa Singopadu memiliki potensi besar untuk tumbuh menjadi pusat agro-industri yang maju dan sejahtera.